2

Senin, 15 Februari 2010

Cita-Cita yag Luhur

Seorang pelajar harus memiliki cita-cita yang luhur dalam berilmu. Karena sesungguhnya seseorang akan terbang dengan cita-citanya sebagaimana burung terbang dengan dua sayapnya.

Abu Thayyib berkata :


  • "Cita-cita akan tercapai sejauh orang-orang akan bercita-cita. Kemuliaan akan tercapai sejauh seseorang berbuat mulia.

  • Sesuatu yang kecil akan tampak besar bagi orang-orang yang bercita-cita kecil. Dan sesuatu yang bersar akan tampak kecil bagi orang-orang yang bercita-cita bersar."


Modal untuk mencapai segala sesuatu adalah kerja keras dan cita-cita luhur. Seseorang yang bercita-cita menghafalkan kitab-kitab Muhammad bin Hasan misalnya, dengan disertai kerja keras dan kontinuitas, maka secara lahir ia tentu dapat menghafalkan sebagian besarnya, atau paling tidak setengahnya. Adapun orang yang bercita-cita tinggi, tetapi tidak memiliki kesungguhan, atau memiliki kesungguhan tetapi tidak memiliki cita-cita yang tinggi, maka ia tidak akan mendapatkan ilmu kecuali hanya sedikit.

Dalam kitab Makarimul Akhlak, Imam an-Naisaburi menuturkan bahwa ketika Raja Dzul Qarnain hendak menaklukan negeri Timur dan Barat, ia bermusyawarah dengan para bijak bestari, katanya : "Bagaimana aku akan pergi untuk meraih kekuasaan kerajaan ini sementara dunia ini hanya kecil, akan binasa dan kekuasaan adalah hina." Hal ini berarti bukan cita-cita yang luhur. Mereka menjawab : "Berangkatlah untuk meraih kebesaran dunia dan akhirat." Kemudian Raja Dzul Qarnain berkata : "Nah ini bearti sesuatu yang baik."

Rasulullah saw bersabda : "Allah menyukai perkara yang luhur dan membenci perkara yang hina."
Diungkapkan dalam sebuah syair :
"Janganlah engaku tergesa-gesa dalam menghadapi masalahmu, tetapi biarkanlah dulu. Tak ada yang dapat meluruskan tongkatmu seperti sediakala."
Diungkapkan pula, bahwa Abu Hanifah pernah berkata kepada Abu Yusuf : "Kamu bukanlah orang yang cerdas, tetapi kamu bisa mengatasinya dengan rajin belajar. Hindarilah kemalasan, karena kemalasan adalah sesuatu yang bururk dan akibat buruknya juga sangat besar."
Syekh Abu Nashr ash-Shaffar al-Anshari bersyair :

  • "Wahai jiwa, janganlah kau bermalas-malas dalam berbuat taat, keadilan dan kebaikan.

  • Siapapun yang berbuat baik, pastikan mendapatkan keuntungan, sedang orang yang malas pasti akan mendaptkan bencana dan kesukaran."


Saya (penulis) juga mengubah syair yang senada :

  • "Wahai jiwaku, tinggalkan kemalasan dan penundaan masalah. Sebab jika tidak, maka kau jatuhkan aku dalam sehinaan.

  • Tak pernah kulihat sesuatu yang dapat diraih bagi pemalas kecuali penyesalan dan cita-cita yang tak terwujud."


Diungkapkan lagi dalam sebuh syair :

  • "Banyak perasaan malu, lemah dan sesal manusia lahir dari kemalasan.

  • Hindarilah rasa malas untuk membahas sesuatu yang belum jelas dengan alasan sudah tahu atau masih ragu."


Ada ungkapan, bahwa rasa malas itu disebabkan oleh kurangnya penghayatan terhadap keutamaan dan kelebihan ilmu.

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Cita-Cita yag Luhur”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .